Jenis-Jenis Gaya Bahasa dalam Karya Sastra

1.      Gaya bahasa perbandingan

·         Metafora

Gaya bahasa ini menggunakan perumpamaan terhadap dua hal yang berbeda.

ContohØAnak itu dikenal sebagai kutu buku di kelasnya.

ØAyah dan Ibu selalu terlihat seperti perangko.

 

·         Alegori

Gaya bahasa ini merupakan gaya yang menyatakan ungkapan kiasan atau penggambaran.

ContohØHidup itu seperti roda berputar, kadang diatas, kadang pula dibawah

ØLidah manusia ibarat pisau yang sangat tajam, maka berhati-hatilah dalam   bertutur kata

 

·         Metonomia

Gaya bahasa ini menggunakan merek dari sesuatu yang sudah dikenal umum.

ContohØJamaah haji Indonesia pergi ke Mekkah menggunakan Garuda.

ØIbu menyuruh adik membeli aqua untuk disuguhkan kepada amu

 

·         Litotes

Gaya bahasa ini menggunakan ungkapan penurunan kualitas untuk merendahkan diri. 

ContohØTanpa kamu, aku hanya butiran debu

ØApalah saya hanya punya handphone kentang.

·         Hiperbola

Gaya bahasa ini merupakan ungkapan yang berlebihan dan tidak masuk akal. ContohØDentuman itu menggelegar membelah angkasa.

ØJarwo lari secepat kilat saat mendengar kabar buruk itu

 

·         Sinokdoke Pars Pro Toto

Gaya bahasa yang menggunakan sebagian unsur/objek untuk menunjukkan keseluruhan objek.

ContohØKita harus angkat kaki dari bioskop setelah film selesai.

ØSedari pagi Alina tak menampakkan batang hidungnya di sekolah

 

·         Sinokdoke Totem To Parte

Gaya bahasa yang menggunakan keseluruhan objek untuk merujuk sebagian dari objek tersebut

ContohØPenduduk Bali akrab dengan turis.

ØHujan deras yang mengguyur kemarin malam membuat malang terjebak

   banjir.

·         Eufisme

Gaya bahasa yang menggunakan ungkapan lebih halus terhadap ungkapan yang dirasa kasar atau merugikan. 

ContohØIbuku mengajar dikelas tuna rungu

ØBu isa adalah seorang asisten rumah tangga

 

·         Personifikasi

Gaya bahasa yang membandingkan antara manusia dengan benda mati, seolah olah benda tersebut memiliki sifat layaknya manusia.

ContohØAngin sampaikanlah salamku padanya

ØRaungan suara sirene ambulans membuat semua pengguna jalan menepi

 

2.      Gaya bahasa sindiran

·         Ironi

Gaya bahasa yang digunakan dengan cara menyembunyikan fakta dan mengatakan hal yang sebaliknya.

ContohØSuaranya sangat merdu sekali seperti kaset kusut.

ØBagus banget tulisannya, sampe aku gabisa baca

 

·         Sarkasme

Gaya bahasa ini bisa dikatakan sebagai sindiran yang kasar. 

ContohØDia hanyalah sampah masyarakat yang tak berguna.

ØLambat sekali dia berjalan seperti siput

 

·         Sinisme

Gaya bahasa ini lebih bersifat mencemooh atas ide atau pemikiran.

ContohØAku sudah muak dengan perlakuan kamu yang buruk itu.

ØTak berkata pun, aku sudah bosan mendengarmu

 

3.      Gaya bahasa penegasan

·         Pleonasme

Gaya bahasa yang menambahkan keterangan pada kalimat yang sudah jelas (sebenarnya tidak diperlukan).

ContohØDia sudah turun ke bawah.

ØDia sudah maju ke depan

 

·         Repetisi

Gaya bahasa ini merupakan pengulangan kata, frasa atau klausa untuk mempertegas maksudnya.

ContohØAwas tunggu kedatanganku besok! Tunggu!

ØPria itu pencopetnya, dia yang mengambil dompet saya.

 

·         Aliterasi

Gaya bahasa yang menggunakan pengulangan huruf konsonan di awal kata dengan berurutan untuk memberi penegasan pada kalimat tersebut.

ContohØLintasi laut, lewati lembah

ØSudahi sedihmu, kembangkan senyummu

 

·         Retoris

Gaya bahasa ini menggunakan kalimat tanya-tak-bertanya. Sering menyatakan kesangsian.

ContohØMana mungkin orang mati hidup lagi?

ØSiapa yang tidak mau hidup bergelimang harta?

 

 

·         Koreksio

Gaya bahasa ini dipakai untuk membetulkan kembali apa yang sudah diucapkan baik yang disengaja atau tidak.

ContohØDia adikku! Eh, bukan, dia kakakku!

ØAku pesan es teh. Eh, bukan, es jeruk saja.

 

4.      Gaya Bahasa Pertentangan

·         Paradoks

Gaya bahasa ini yang menyatakan sesuatu secara brlawanan terlihat seolah-olah ada pertentangan.

ContohØGajinya besar, tapi hidupnya melarat

ØKamarnya emang bersih, tapi pikirannya kotor.

 

·         Antitesis

Gaya bahasa ini menggunakan dua kata yang berlawanan untuk mengungkapkan suatu pertentangan.

ContohØTua atau muda boleh ikut meramaikan gerak jalan pada hari minggu.

ØBaik buruk seseorang itu tidak bisa kita lihat dari penampilan saja.

 

·         Anakronisme

Gaya bahasa ini ditandai dengan munculnya ketidaksesuaian antara kejadian dengan masa kejadian tersebut.

ContohØKalau saja prajurit perang kerajaan Majapahit memakai pistol saat

   berperang, mungkin sejarah akan lain seorang.

ØMungkin saja perang Baratayudha tak berakhir demikian jika saja saat itu   

   GPS sudah 

Komentar